- keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati.
- keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
- kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
B. CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
Di dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini..
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia
senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan
diri.Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan
menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui
ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib tentu
beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya
dari segala keburukan.
- CINTA
KEPADA SESAMA MANUSIA
Pada
khakikatnya manusia harus menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang
lain. Keimanan dari manusia itu sendiri yang menyeimbangkan antara cintanya
kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain
Dorongan seksual
melakukan fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis,
lewat dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk
Didalam
ajaran Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta seksual lewat pemenuhan
dorongan diantara yang sah yaitu dengan perkawinan.
Cinta
ini menjelaskan dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber dari
kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan
faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya
dia setelah meninggal dunia.
Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
C. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti ,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Oleh sebab itu,pemujaan
kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta
termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan semesta untuk manusia.
Kalau
manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh maha pengasih lagi maha
penyanyan. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau
sholat.
Cinta inipun juga
akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada sesama manusia, hewan, semua
makhluk Allah dan seluruh alam semesta sebab dalam pandangannya semua wujud
yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan
kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
D.
KASIH SAYANG
Dalam kehidupan
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan
perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi
bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing
pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh.
Adanya kasih sayang
ini mempengaruhi kehidupan sianak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan
kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari cara pemberian
cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang
tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan
sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja
2. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak
berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat pasif
Di
sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya
sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan.
4.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam
hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan
sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim
dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
E. KEMESRAAN
Kemesraan berasal
dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia
dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada
seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai
hidup untuk orang lain”
Kemampuan mencinta
memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah
kita maju atau tidak dalam evolusi kita.
Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan cinta.
F.
BELAS KASIHAN
Dalam
surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta
manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang
tua) dan saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara
pria dan wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena
kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena
unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan
mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.
Perbuatan
atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan
G.
CINTA KASIH EROTIS
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding,
sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah
tanpa daya.
Kedua-duanya
mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada
seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta
kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat
bersifat
Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual, dalam hal itu
hubungan fisis tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah
dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur
dengan kehalusan bertindak serta kemesraan.
Cinta kasih erotis eksklusif hanyalah dalam
arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengakap dan intensif
hanya dengan satu orang saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan
selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam
arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa
tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu,
gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang tidak
sukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan
bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun , tidak boleh
diputuskan.
Ilmu