IDENTITAS BUKU
Judul
|
NASIONAL.IS.ME
|
Kategori
|
Non Fiksi |
Memoar
|
Penulis
|
Pandji
Pragiwaksono W
|
Penerbit
|
Bentang Pustaka
|
Tanggal Terbit
|
Juli-2011
|
Bahasa
|
Indonesia
|
Jumlah Halaman
|
233 halaman
|
ISBN
|
978-602-8811-53-8
|
Jenis Buku
|
E-Book
|
Harga
|
Free (Download)
|
SUMBER
EBOOK
TENTANG
PENULIS
Pandji Pragiwaksono,Ia adalah seorang
komika dari salah satu acara tv yaitu Stand-up Comedy. Pandji Pragiwaksono juga seorang pemuda simpel yang nasionalisme-nya tak perlu diragukan, yang lebih mengedepankan aksi serta tindakan menurut passion-nya, yang mimpinya besar untuk Indonesia, yang gairahnya tercurah untuk negara.
komika dari salah satu acara tv yaitu Stand-up Comedy. Pandji Pragiwaksono juga seorang pemuda simpel yang nasionalisme-nya tak perlu diragukan, yang lebih mengedepankan aksi serta tindakan menurut passion-nya, yang mimpinya besar untuk Indonesia, yang gairahnya tercurah untuk negara.
Melalui buku
Nasional.Is.Me ini Pandji mencoba menyalurkan semangat yang dia punya. Semangat
untuk lebih mengenal Indonesia, semangat untuk menemukan passion-mu dan
semangat untuk berkarya demi masa depan Indonesia berdasarkan passion yang kamu
miliki.
TENTANG
BUKU
Buku ini bukan hanya
memaparkan perjalanan hidup seorang Pandji mulai dari SMA sampai menjadi salah
seorang mahasiswa yang berjuang menegakkan reformasi 1998. Buku ini menjelaskan
mimpi, tindakan, serta alasan untuk segala perjuangannya. Buku ini didasari
oleh semangat optimisme terhadap Indonesia, keyakinan terhadap Indonesia, atau
Nasionalisme.
Banyak cerita di dalam
buku ini, ada cerita tentang suatu keluarga yang lebih memilih mencari
kehidupan di US daripada di Indonesia yang katanya kaya, cerita SMP dan SMA-nya
yang membuat dia menjadi sangat menghargai perbedaan dan mensyukuri yang kita
punya. Ada satu kalimat di cerita SMA-nya yang ada dibuku ini yang berisi,” Perbedaan
itu bukannya dijadikan SATU tapi dijadikan BERSATU!”. Cerita tentang
antusiasiasme-nya terhadap olahraga Indonesia khususnya basket yang dia
wujudkan dengan mendirikan satu basketball clothing asli milik anak bangsa. Dia
yakin, olahraga memegang peranan penting bagi Indonesia.
Ada cerita tentang
perjalanannya ke berbagai tempat di Indonesia. Perjalanan yang kemudian
mengajarkannya akan keindahan, kekayaan,karakter, dan kebudayaan bangsa. Suatu
perjalanan yang inspiratif karena dengan itu dia tahu satu kenyataan yang
selama ini sering dikaburkan. Indonesia itu LUAR BIASA.Bangsa Indonesi itu LUAR
BIASA.Keluarbiasaan itu harusnya diperkenalkan ke dunia melalui kesenian atau
kebudayaan. Melalui tangan dan mulut anak bangsa agar dunia tidak bisa lagi
mengabaikan Indonesia. Agar bangsa Indonesia terkenal dengan keluarbiasaan
Bangsa dan negaranya. Keluarbiasaan yang baik tentunya.
Banyak lagi
cerita-cerita inspiratif yang dengan gamblang memancarkan semangat optimis.
Melalui buku ini, Pandji bukan menggurui, dia membagi pengalaman. Pengalaman
bahwa Indonesia itu indah tetapi jauh lebih indah jika kita BERKARYA, BERAKSI,
BERTINDAK untuk masa depan Indonesia. Buku ini memang kecil, tapi saya rasa
isinya besar. Besar bukan hanya dalam segi konten, tetapi besar dalam segi
passion dan semangat. Buku ini menunjukkan bahwa Pandji telah menemukan
passionnya untuk berkarya demi Indonesia tetapi bukan hanya itu. Buku ini juga
bertanya, Apa passionmu untuk Indonesia dan Apa karyamu untuk Indonesia?
Ditengah kepesimisan
masyarakat Indonesia akan nasib bangsanya, di tengah bobroknya birokrasi dan
pemerintahan Indonesia, di tengah krisis kepercayaan masyarakat Indonesia
terhadap pemerintahanya, buku ini hadir memberikan harapan dan optimisme akan
masa depan Bangsa Indonesia.
Rasa semangat dan
optimisme Pandji sangat terasa di setiap bagian bab buku NASIONAL.IS.ME ini.
Filosofi “bukan satu tapi bersatu” ditampilkan secara detail di hampir semua
bab dalam buku. Memang dalam bahasa sederhananya Nasionalisme bukanlah
menyamaratakan perbedaan, tetapi mengenali perbedaan dan kemudian dijadikan
bersatu.
“Kalau orang-orang tahu
apa yang saya tahu tentang Indonesia, mereka juga akan optimis,”
Bermula dari pernyataan
dalam sebuah wawancara diatas, Pandji menceritakan dan menularkan optimismenya.
Dari bab “dari Sabang sampai Merauke”
yang menceritakan bagaimana luar biasanya tiap tiap daerah di Indonesia
sampai pada bab “ dari sebuah krisis sampai pada perasaan optimis” yang
mengungkap bagaimana hebatnya perekonomian dalam negeri di Indonesia.
Dalam buku ini Pandji
mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama berkarya dan memajukan
Indonesia. Seperti banyak contoh orang orang yang telah mengharumkan Indonesia
di mata dunia pada bab “ Patriot.is.me “, jangan malah mengikuti trend “malu jadi follower, tapi enggan jadi
leader”. Pandji menekankan bahwa kita semua bisa dan harus berkarya. Ada 3 poin
penting untuk bisa berkarya dan memajukan Indonesia menurut Pandji :
1. Kenali Indonesiamu
2. Temukan Passionmu
3. Berkaryalah untuk masa depan Bangsamu
IKHTISAR BUKU
Awalnya pada hari itu, jalanan Sudirman – Thamrin sepi sekali.Sedang ada demonstrasi Hari Anti Korupsi Sedunia. Saya sering duduk di tempat favoritnya di Plaza Indonesia Extension.Canteen, dekat jendela.Minuman yang paling saya suka di Canteen adalah Hot Chocolate. Setiap menghadapi wawancara, saya ingin memastikan bahwa saya berada dalam kondisi yang tenang, fokus, dan siap untuk menjawab pertanyaan wartawan.Maklum, ketidakmampuan saya untuk konsentrasi membuat saya sering melenceng ke mana-mana kalau berbicara. Apalagi kalau bertemu wartawan media cetak. Tapi hari itu, saya mendapatkan pertanyaan yang rada berbeda dari wartawan yaitu,
Ketika dewasa, saya bertanya kepada Ayah saya, “Kok, Mas Pandji dulu disekolahin di sekolah Internasional, aku ‘kan orang Indonesia”.Ayah saya menjawab, “Biar kamu ga kaget..” .TK dan SD saya adalah swasta,Triguna nama sekolahnya. Pertama, saya 7 tahun (dengan TK) ada di lingkungan yang sama. Ketemu dengan teman yang sama.Sekarang saya musti masuk ke lingkungan yang beda. Waktu masuk area SMP saya, yaitu SMP 29, Jln. Bumi, Jakarta, saya jalan sambil berpikir, “Mati gue..”karena saya tidak kenal siapa-siapa ketika saya memasuki sekolah itu.Memang beberapa teman saya ada yang masuk SMP 29 juga, tapi saya belum melihat mereka saat itu.Sisanya terpencar-pencar.Ada teman saya yang masuk SMP 11 dan SMP 19 yang berdekatan dengan SMP saya. Di SMP saya pertama kali ngerjain guru (saya pernah ngelem pegangan pintu berharap kalau guru pegang gagang pintu lalu nempel kayak kartun... itu rada gagal, tapi ketika saya naro lem di kursi guru berharap guru saya ga bisa berdiri saya sukses... sukses bikin guru saya ngamuk karena roknya yang beliau jahit sendiri rusak.. dianya sih bisa bangun dari kursinya)Di SMP saya nembak cewek.. tidak untuk pertama kali karena kalau yang pertama itu ketika saya lulus SD...Tapi di SMP saya nembak cewek terbanyak dalam hidup saya.
Selama 3 tahun di SMP, saya nembak 9 cewek, gagal semuanya.Di SMP saya juga melihat anak-anak sekelas dengan saya pake megadon, pil BK, ganja, dll. Di
SMP, saya akhirnya berkenalan dengan kehidupan secara lebih lengkap.Di SD
wawasan saya minim, terlindungi oleh kenyamanan, di SMP saya melihat kenyataan
hidup.Tapi apa yang saya terima di SMP akan bertabrakan dengan kehidupan saya
ketika SMA. Kehidupan SMA, agak lucu
ceritanya.Lucu karena; saya hampir tidak sekolah sebenarnya.Saya tidak diterima
oleh semua SMA incaran saya.SMA 82, SMA 6 dan SMA 70.NEM (Nilai Evaluasi Murni)
saya tidak cukup untuk masuk ke sana.Nilai saya buruk. Ayah saya mengajak saya ke sebuah sekolah yang dia dengar
dari temannya.Namanya SMA Gonzaga.Saya tidak pernah dengar sekolah itu tapi
saya akui namanya terdengar keren.Pas dateng pertama kali, saya terkesima lihat
sekolahnya.Luas.. asri.. bersih.. ada hall basketnya!!! Indoor!! Untuk anak
basket, itu sangat cukup untuk bikin betah. Kuliah
merupakan pengalaman yang terpenting saya karena untuk pertama kalinya, saya
hidup terpisah dari orang tua.Saya hidup sendiri. Belajar hidup mandiri.Dari
pertama kali saya menginjakkan kaki di Bandung saya sudah cinta dengan kota
ini.Dingin!
Awalnya pada hari itu, jalanan Sudirman – Thamrin sepi sekali.Sedang ada demonstrasi Hari Anti Korupsi Sedunia. Saya sering duduk di tempat favoritnya di Plaza Indonesia Extension.Canteen, dekat jendela.Minuman yang paling saya suka di Canteen adalah Hot Chocolate. Setiap menghadapi wawancara, saya ingin memastikan bahwa saya berada dalam kondisi yang tenang, fokus, dan siap untuk menjawab pertanyaan wartawan.Maklum, ketidakmampuan saya untuk konsentrasi membuat saya sering melenceng ke mana-mana kalau berbicara. Apalagi kalau bertemu wartawan media cetak. Tapi hari itu, saya mendapatkan pertanyaan yang rada berbeda dari wartawan yaitu,
“Kok
bisa sih Mas optimis sekali dengan Indonesia di saat kebanyakan pesimis?”
Setiap
kali saya ditanya, saya mengulang pertanyaannya di dalam kepala saya, lalu
mencari
jawabannya.
Saya
berpikir “Kenapa gue bisa optimis? Hmmmm....”
Terus
terang, saya bingung karena pertanyaan itu mengesankan: yang aneh itu saya.
Bukan justru mereka yang pesimis terhadap Indonesia.Saya, seperti jadi
minoritas.Sebuah anomali.Maka yang keluar dari mulut saya sambil menatap wartawan
itu kebingungan adalah.“Kalau
orang-orang tahu apa yang saya tahu tentang Indonesia, mereka juga akan
optimis..”
Gamila
bilang, bagaimanapun juga, orang susah di Indonesia beda dengan orang susah di
Amerika.Sekolah lebih banyak yang gratis.Tapi menurut gue, itu cuma masalah
skala.Di Jakarta juga banyak sekolah gratis, cuman aja sekolah gratis di
Jakarta (mungkin) bukan sekolah unggulan.Bukan sekolah bergengsi.Sama aja, di
Amerika gue rasague berasumsi) sekolah gratis ya sekolahnya rakyat.sekolah-sekolah
bergengsi Amerika pasti mahal.. Kenapa
kalau di Jakarta ga mau masuk sekolah rakyat tapi di Amerika mau?
Hanya
karena Amerika?
Andaikan
orang-orang di Indonesia tahu bahwa Amerika Serikat sampai sekarang masih
memegang rekor untuk tingkat penembakan dan pembunuhan tertinggi di dunia dalam
lingkungan sekolah.
“WHAT
WE DO, WILL EFFECT OTHERS”
Walaupun
gue akui, sesuatu yang baik tidak akan tersebar secepat sesuatu yang buruk.
Itulah
mengapa, kita harus sama-sama kerja keras.
Saya
meyakini sebuah prinsip
“I am what I know”
“We are what we know”
“Aku adalah wawasanku”
Diri
kita adalah hasil dari pengambilan keputusan kita.Tuhan memang selalu ada dalam
setiap langkah kita tapi saya meyakini Tuhan menyerahkan kepada diri kita sendiri dalam mengambil setiap keputusan hidup.
Wawasan
yang membantu saya mengambil keputusan didapatkan tentunya sepanjang perjalanan
saya hidup di dunia ini.Wawasan itu saya dapatkan “ketengan”.Sedikit demi sedikit,tapi
terus bertambah.Dekade terpenting dalam hidup saya, yang mengisi kepala saya
dengan pengalaman dan wawasan adalah tahun 1990 sampai tahun 1999. 1990 saya baru mau lulus SD (Sekolah Dasar), 1999 adalah
tahun ke-3 saya kuliah.Di antaranya adalah tahun-tahun saya melewati masa SMP (Sekolah
Menengah Pertama), SMU(Sekolah Menengah Umum), hingga menjalani kuliah.
Ketika dewasa, saya bertanya kepada Ayah saya, “Kok, Mas Pandji dulu disekolahin di sekolah Internasional, aku ‘kan orang Indonesia”.Ayah saya menjawab, “Biar kamu ga kaget..” .TK dan SD saya adalah swasta,Triguna nama sekolahnya. Pertama, saya 7 tahun (dengan TK) ada di lingkungan yang sama. Ketemu dengan teman yang sama.Sekarang saya musti masuk ke lingkungan yang beda. Waktu masuk area SMP saya, yaitu SMP 29, Jln. Bumi, Jakarta, saya jalan sambil berpikir, “Mati gue..”karena saya tidak kenal siapa-siapa ketika saya memasuki sekolah itu.Memang beberapa teman saya ada yang masuk SMP 29 juga, tapi saya belum melihat mereka saat itu.Sisanya terpencar-pencar.Ada teman saya yang masuk SMP 11 dan SMP 19 yang berdekatan dengan SMP saya. Di SMP saya pertama kali ngerjain guru (saya pernah ngelem pegangan pintu berharap kalau guru pegang gagang pintu lalu nempel kayak kartun... itu rada gagal, tapi ketika saya naro lem di kursi guru berharap guru saya ga bisa berdiri saya sukses... sukses bikin guru saya ngamuk karena roknya yang beliau jahit sendiri rusak.. dianya sih bisa bangun dari kursinya)Di SMP saya nembak cewek.. tidak untuk pertama kali karena kalau yang pertama itu ketika saya lulus SD...Tapi di SMP saya nembak cewek terbanyak dalam hidup saya.
Selama 3 tahun di SMP, saya nembak 9 cewek, gagal semuanya.Di SMP saya juga melihat anak-anak sekelas dengan saya pake megadon, pil BK, ganja, dll.
Tahun
1997 sih masih dingin.. bahkan pagi pagi masih ada kabut yang begitu tebal
sehingga gedungSABUGA hilang ditelan kabut.SABUGA adalah singkatan dari Sasana
Budaya Ganesha. Kuliah di ITB
(Institut Teknologi Bandung) memberikan sebuah pengalaman baru untuk saya.ITB
betul-betul melting pot.Dari Sabang sampai Merauke, perwakilan pemuda dan pemudinya
ada di sana. ITB punya kebanggaan semu yang
agak aneh tapi menarik.Lingkungan dan penilaian sekitar membuat mahasiswa ITB
merasa seperti anak-anak terbaik bangsa,isinya mahasiswa pintar yang HARUS
punya kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Gara-gara kampus inilah saya pertama kali belajar menebang pohon bambu dan
menggotong bambu dari hutan ke kota demi membawa bahan baku yang kami gunakan
untuk membangun sebuah perupaan acara.Saya kuliah 4.5 tahun dan betapapun saya
banyak sedih dan kesal di kampus ini, hari ini kalau saya ingat, saya selalu
bahagia masuk kampus tersebut.Selama 4.5 tahun itu ada 1 tahun di mana saya
kemudian menambah wawasan akan ke-Indonesiaan dan itu adalah pada tahun 1998.Seperti
yang kita semua ingat, pada tanggal 12 Mei, mahasiswa Trisakti tewas diterjang
peluru.Yang terjadi setelah itu adalah salah satu bagian dari sejarah paling
paaaaaaling buruk di Indonesia Selama tanggal 13 – 15 mei terjadi kerusuhan di
beberapa kota yang sangat memilukan.Kadang kalau saya pikir, saya tidak habis
pikir bangsa saya bisa seperti ini.Pemerkosaan, pembunuhan di TENGAH JALAN
RAYA. Saya menyalahkan pihak yang tersembunyi di balik semua
ini, pihak yang bertanggung jawab menjadikan Rakyat Indonesia seperti itu.Pihak
yang hingga kini masih misterius.Bangsa Indonesia tidak seperti itu.Saya akan
pastikan kami tidak seperti itu. Saya
sendiri, selalu senang melihat mahasiswa yang berorasi.Kampus kami memiliki
orator luarbiasa. Laki DAN perempuan.
Ketika
demonstrasi, posisi saya adalah jadi pagar betis.Saya dan teman-teman senirupa
bikin barisan sambil bergandeng tangan dengan siku kami membatasi mahasiswa
dengan polisi agar tidak terjadi bentrok. Perjalanan
kami akhirnya sampai ke lapangan Gasibu... kami datang dari arah Jalan Dipati
Ukur melintasi Gasibu dan ketika kami sampai di ujung Gasibu mengarah ke Gedung
Sate, saya melihat pemandangan luar biasa.Gasibu letaknya lebih tinggi dari
jalan. Dari atas melihat ke bawah, gedung sate penuh dengan manusia.Mahasiswa
dari seluruh universitas, perguruan tinggi di Bandung.Semuanya berkumpul di
titik yang sama.Semuanya melakukan hal yang sama.Semuanya memiliki kesadaran
yang sama.Tidak hanya di Bandung, tapi di seluruh Indonesia.Tidak lama dari
hari ini, Presiden ke-2 Republik Indonesia yang diberi julukan Bapak
Pembangunan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Tujuan mahasiswa telah terlaksana, rezim terlama yang
memerintah Indonesia akhirnya turun.Menandai sebuah cerita baru dalam demokrasi
Indonesia.Menyisakan pemikiran dan mentalitas baru dalam hidup saya.
Orang Indonesia senang olahraga.Bulu tangkis, Sepakbola, Bola Voli, Bola
Basket , dll.Seperti agama bahkan.Antusiasme orang Indonesia adalah salah satu
ciri positif bangsa kita.Dan tidak ada lagi arena yang lebih tepat untuk
menunjukkan itu selain arena olahraga.Olahraga tidak ada artinya tanpa
pendukungnya.Dari jaman Gladiator di Colosseum, suara dukungan, sorakan,
elu-elu penonton jadi bumbu perjuangan. Lucunya, antusiasme
tidak selamanya hadir di setiap negara.Negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura misalnya, tidak memiliki antusiasme seperti kita. Tapi antusiasme yang berlebihan memang cenderung
merugikan.(Sebenarnya apapun yang berlebihan memang selalu merugikan)Kisah-kisah
mengenai bonek yang rusuh adalah salah satunya.Tawuran di lapangan, wasit
digebukin, dll. malah jadi sering menghiasi media. Di mata saya, mencintai sebuah tim, mencintai
sebuah cabang olahraga, mencintai dan mendukung seorang atlet, adalah bukan hanya
karena harapan kemenangan.Saya mendukung karena dukungan itu adalah bentuk dari
keinginan saya untuk bersatu bersama Bangsa Indonesia yang lain.
Saya adalah pecinta olahraga.Nah, kecintaan saya terhadap olahraga
membuat saya selalu memantau perkembangan olahraga Indonesia di televisi.Salah
satu alasannya adalah karena ayah saya juga suka nonton pertandingan apapun
terutama pertandingan Indonesia melawan negara lain. Memahami bahwa para pemain sepakbola diidolai
anak-anak Indonesia, maka mereka mengikat kerjasama dengan UNICEF dan akan
menjadi teladan bagi anak-anak Indonesia lewat cara mereka bersikap di
lapangan.PRODUTA meminta saya menulis lagu untuk mereka dan jadilah “HARUS
BERSATU” yang dijadikan anthem untuk mereka.Kalau Anda perhatikan, ke manapun
mereka pergi, ada banner bertuliskan potongan lirik saya “Bukan Satu, Harusnya:
Bersatu”Sebuah pesan yang mengajak kita untuk tidak menutup mata terhadap
perbedaan dan dianggap satu, tapi menerima perbedaan dan kemudian bersatu.
Sebuah prinsip yang saya dapatkan dari SMA Gonzaga.
Saya dan Idan (salah satu owner dan juga penulis blog basket nomor 1 di
Indonesia mainbasket.wordpress.com) paling antusias menonton Garuda bertanding.
Biasanya bersama sahabat kami Richard Leo Latunussa atau dikenal dengan nama
NSANE , pemiliki dan pengajar sekolah freestyle/streeball bernama MASA DEPAN. Ref Basketball suatu hari memberanikan diri
untuk maju ke Bang Simon Pasaribu dan menawarkan diri jadi Official Merhandiser
dan kami disetujui. Sejak itu, saya mulai
lihat pemain Garuda dan official pakai kaos Garuda buatan Ref. Tapi perasaan yang
paling mengagumkan adalah ketika ada fans yang nonton Garuda bertanding memakai
kaos tersebut.Walaupun saya penggemar Garuda, tapi kalau SM sedang bertanding
mewakili Indonesia, saya tidak kalah antusias.
KENAPA
HARUS BAHASA INGGRIS, KENAPA TIDAK INDONESIABERSATU?
Perlu
diingat bahwa IndonesiaUnite pada awalnya muncul dalam bentuk Twitter.Tepatnya
dalam bentuk #IndonesiaUnite.Strategi yang berlangsung saat itu adalah semua
orang secara kompak ngetweet hal-hal positif tentang Indonesia, menunjukkan
pada dunia bahwa Indonesia tidak rontok karena terorisme.Diakhir tweet positif
itu dikasih hashtag #IndonesiaUnite.Tujuannya adalah mengambil posisi teratas
trending topics agar dunia bisa melihat bahwa Indonesia melawan balik
terorisme.
APAKAH
INDONESIAUNITE SEBUAH GERAKAN ONLINE?
Bukan,
diawali memang dari online, tapi IndonesiaUnite adalah semangat menciptakan
perubahan.
Maka
harusnya itu juga bergerak di dunia nyata.
SIAPA
SAJA YANG TERGABUNG DALAM INDONESIAUNITE?
Siapa
saja yang memilih untuk menciptakan perubahan, tanpa selalu menuntut, dan tanpa
menggunakan kekerasan baik fisik maupun verbal. Siapapun yang mengusung janji
Amanat Bersama.
APAKAH
INDONESIAUNITE MERUPAKAN GERAKAN ANTI TERORISME?
Bukan,
bukti bahwa IndonesiaUnite terjadi kala pemboman tidak menjadikan IU sebagai
gerakan anti terorisme, tapi sebagai bukti bahwa pemuda Indonesia tidak lagi
mau diam atau hanya menuntut perubahan terjadi. IndonesiaUnite muncul sebagai
bukti bahwa anak muda Indonesia ingin maju.
APAKAH
KEGIATAN INDONESIAUNITE?
Tergantung.
Tergantung
apa?
Tergantung
ANDA ingin berkegiatan apa dengan semangat IndonesiaUnite.
Sekali
lagi bahwa IU BUKANLAH organisasi.
IU
bukan saya, tapi Anda!
IU
adalah semangat untuk berkarya tanpa diintimidasi rasa takut.
IU
akan melahirkan banyak gerakan dan kegiatan, tergantung passion setiap individu
Indonesia.
KE
MANA INDONESIAUNITE SEKARANG?
Ada.
Ada
di mana-mana.
Karena
sekarang pergerakannya banyak offline, kiprahnya tidak lagi terlihat di
internet.
Tapi
perlu diingat, IU memang bukan gerakan online.
APA
ITU TOURINDONESIAUNITE?
Tour
IndonesiaUnite adalah sebuah acara musik yang digagas oleh mahasiswa IM TELKOM.
Tujuannya
adalah untuk dunia pendidikan Indonesia.
Saya
mendukung dengan sepenuh hati.
KENAPA
CUMA ELO YANG AKTIF MENYUARAKAN TENTANG INDONESIAUNITE?
Entah
juga.
Mungkin
yang lain lupa.
Mungkin
yang lain sengaja meninggalkan.
Mungkin
yang lain enggan.
Mungkin
yang lain sibuk.
Tapi
gue pastikan satu hal, semua orang yang mendukung IndonesiaUnite walaupun tidak
lagi menyuarakan, tapi mereka sudah atau sedang MULAI MENCIPTAKAN PERUBAHAN
yang baik untuk Indonesia.
SAMPAI
KAPAN AKAN ADA INDONESIAUNITE?
Selama
Bangsa Indonesia masih merasa Indonesia belum sampai kepada keadaan yang ideal,
maka selalu ada yang akan menciptakan perubahan baik untuk Indonesia.Selama
semangat itu masih ada, maka IndonesiaUnite masih ada.Kelak nama IU tidak akan
diingat lagi, dan itu tidak apa-apa, tapi orang tidak akan lupa bahwa mulai 2009
pemuda Indonesia sadar akan 1 pilihan selain turun kejalan dan menuntut
perubahan.
MENCIPTAKAN
PERUBAHAN.
KENAPA
INDONESIAUNITE EKSKLUSIF SEKALI?
Itu
kesan yang salah.Gimana caranya eksklusif kalau sumpahnya saja ditulis/edit
oleh 2500 orang lebih?Gimana caranya eksklusif wong bukan organisasi, bukan
komunitas dan bukan gerakan?
KALAU
ORANG TANYA SAMA GUE “APA ITU INDONESIAUNITE” APA YANG MUSTI GUE BILANG?
Bilang
aja IU adalah sebuah semangat untuk menciptakan perubahan . titik. Atau suruh
baca tulisan ini.
KENAPA
ELO KELILING INDONESIA UNTUK PROMOSI INDONESIAUNITE?
Karena
terus terang ada banyak kesalahpahaman akan IU.Kesalahpahaman yang banyak merugikan
gue sendiri.Dengan keliling Indonesia gue bisa bertemu langsung dengan kalian
dan menceritakan apa itu IU.Dan salah satu alasan kenapa gue melakukannya,
adalah karena apabila semua orang tahu apa itu IU yang sesungguhnya dan mau
mulai menciptakan perubahan, maka Indonesia akan jadi negara yang
luar
biasa.Gue kebanyakan mendatangi institusi pendidikan dari Universitas Sampai
Sekolah Dasar.
APAKAH
ELO MENUMPANGI INDONESIAUNITE UNTUK KETENARAN ELO?
Menurut
elo?
Jawaban
gue jelas “Tidak”.
Tapi
apakah elo percaya atau tidak, sangat bergantung kepada apa yang dikatakan oleh
hati elo.
Diakhir
bab ini saya ingin menjawab satu pertanyaan yang mungkin tersisa di kepala
Anda.“Lalu apa yang saya bisa lakukan dengan semangat IndonesiaUnite ini?”
Jawabannya adalah,
ciptakan perubahan yang baik untuk Indonesia.Indonesia bukan negara yang
sempurna, karena itu, ada banyak potensi untuk kita ubah ke arah yang lebih
baik.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
- Pengungkapan ide-ide pokok dalam buku tersebut tersusun secara sistematik,dan bagian buku bagian satu dengan bagian lainnya tersusun secara harmonis
- Disertai gambar atau foto-foto mengenai hal yang berkaitan dalam isi bagian buku
- Gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dipahami,apalagi untuk kaum muda-mudi
- Penyampaian pesan penulis sangat optimisme dan bersifat motivasi
- Buku ini juga ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, sehingga semua hal yang ditulis dalam buku ini merupakan fakta.
- Masih adanya kesalahan kata atau typographi dalam buku
- Tidak adanya daftar isi,sehingga menyulitkan pembaca ingin mengetahui bagian-bagian buku
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, buku ini sangat rekomendasi untuk dibaca.Khususnya
untuk GENERASI MUDA-MUDI di
Indonesia. Buku ini sangat inspiratif dan menularkan optimisme yang luar
biasa.“Mengubah hari ini, bisa jadi sudah terlambat. Pertanyaanya maukah anda
terus berkarya dan menjadi orang yang merubah masa depan ?
Maukah?
Ataukah anda hanya mau jadi orang yang ngomel-ngomel
saja?” (Pandji – p.327)
Pertanyaan ini
memberika pesan kepada pembaca untuk selalu berkarya dan selalu optimis untuk
bisa memajukan bangsa indonesia ini menjadi yang lebih baik di masa depan.Dan
penulis berharap dengan pengalaman yang dicerminkan atau disampaikan dalam buku
ini,kita bisa rubah cara pandang kita terhadap
Indonesia dan mari berkarya untuk kemajuan bangsa Indonesia. Hiduplah Indonesia
Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar